haruskah
aku bertopeng "sabar"
hingga
senyummu hadir membasuhku...
.
merindumu...
mestikah
bertabur rintihan pilu memanggil namamu..
hingga
seisi dunia mendengarnya...
.
mencintaimu...
apakah
memang harus sedia segayung air
hingga
kutak perlu melihat asap saat api cemburu menjilat langit ...
.
.
.
oh
hujan pemusnah kemarau...
jangan
kau tinggalkan aku hingga kering kerontang...
hingga
abu tersisa dari bahtera yang terbakar...
dan
penyesalan tanpa ujung harus menemaniku...
.
sayangku...
tolong
jangan kau bersorak di sunyinya hatiku...
saat
ku menantimu di ujung waktu...
saat
kerinduanku padamu semakin tak menentu..,
.
sayangku
jangan
kau bakar api cemburuku...
Artikel Terkait
PUISI
- Senja Inipun Aku Masih Tanpamu
- Kau yang Kini Menjadi Masa Laluku
- Kau di mana
- Baris Gerimis Dan Secangkir Kopi
- Bersama Kelabu
- Pesan Untuk Senja
- Wajah Sisa Sisa
- "...Aku Ada... Ada Aku..."
- Gerhana
- saat harus berhenti
- Bila aku bisa
- Titip Rindu Buat Bintang
- Cinta... Jangan Kau Sembunyi
- Angkuh
- aku Yang Kau Tinggalkan
- Saat Pagi Menghilang
- Sajak Senja dan Secangkir Kopi
- Aku Ingin Pulang
- Menunggumu
- Ikhlas
- Meski Sepahit Empedu
- Dalam Diam
- Sungguh aku Takkan Mampu
- Saujana
0 komentar:
Posting Komentar