Kutatap
langit yang berangsur kelam...
Kudapati
bagaskara penguasa hari..
bergegas
berlari menghampiri malam...
menyisakan
secarik rona jingga di sudut cakrawala...
.
Kucari
riuhnya candamu...
Kupilah
di antara daun-daun jatuh berserakan..
Ku
tela'ah di antara senda gurau burung camar..
seperti
kemarin...lagi-lagi tak kutemukan...
.
Ku
lukis lagi indah senyumu...
kali
ini di dalam kobokan di meja makan...
Juga
di kolong tempat tidur...
seperti
kemarin... lagi-lagi sepi menertawakanku...
.
Hai
cicak-cicak di dinding...
tahukah
kau di mana dia...
Kekasihku
yang selalu bernyanyi untukku...
Adakah
kau tau???
.
aaahhhh...
lagi-lagi kau hanya berdecak...
apalagi
yang kau kagumi?
bukankah
kau sudah mengerti...
bahwa
betapa besar cintaku padanya...
12 Oktober 2013 pukul 17:41Artikel Terkait
PUISI
- Senja Inipun Aku Masih Tanpamu
- Kau yang Kini Menjadi Masa Laluku
- Kau di mana
- Baris Gerimis Dan Secangkir Kopi
- Bersama Kelabu
- Pesan Untuk Senja
- Wajah Sisa Sisa
- "...Aku Ada... Ada Aku..."
- Gerhana
- saat harus berhenti
- Bila aku bisa
- Titip Rindu Buat Bintang
- Cemburu
- Angkuh
- aku Yang Kau Tinggalkan
- Saat Pagi Menghilang
- Sajak Senja dan Secangkir Kopi
- Aku Ingin Pulang
- Menunggumu
- Ikhlas
- Meski Sepahit Empedu
- Dalam Diam
- Sungguh aku Takkan Mampu
- Saujana
0 komentar:
Posting Komentar