Saat
kucabik cabik wajahmu di sudut benakku...
Tak
pula kau bergeming... saat angin timur selatan menghempas...
Keangkuhan
senyummu mengejek kerinduanku...
.
.
Tetap
saja kau melenggang...
berlalu
meninggalkan keringnya ladang cintaku...
Tetap
saja kau menari...
Seolah
sengaja merayakan kegalauanku...
.
.
Oh
bunga indahku...
mengapa
kau merekah di belakang punggungku...
mengapa
semerbak harummu memenuhi seluruh malam...
sementara
malamku tetap saja kau biarkan hampa...
.
.
Wahai
keangkuhanmu...
luluhlah
sejenak dan raih aku....
bawa
aku dalam binarnya malam berbintang..
Artikel Terkait
PUISI
- Senja Inipun Aku Masih Tanpamu
- Kau yang Kini Menjadi Masa Laluku
- Kau di mana
- Baris Gerimis Dan Secangkir Kopi
- Bersama Kelabu
- Pesan Untuk Senja
- Wajah Sisa Sisa
- "...Aku Ada... Ada Aku..."
- Gerhana
- saat harus berhenti
- Bila aku bisa
- Titip Rindu Buat Bintang
- Cinta... Jangan Kau Sembunyi
- Cemburu
- aku Yang Kau Tinggalkan
- Saat Pagi Menghilang
- Sajak Senja dan Secangkir Kopi
- Aku Ingin Pulang
- Menunggumu
- Ikhlas
- Meski Sepahit Empedu
- Dalam Diam
- Sungguh aku Takkan Mampu
- Saujana
0 komentar:
Posting Komentar