Mungkin terasa biasa bagi sebagian orang biasa ketika Ramadhan berlalu berganti dengan bedug bertalu...
Kesedihan melepas kepergiannya sepertinya hanya cerita pilu bagi sebagian (kecil) yang lain...
Berbalut hiruk pikuk ucapan maaf (melalui dunia "idiot") yang sungguh mampu menyamarkan makna "kembali fitri" yang sebenarnya...
Aku hanya mampu bersimpuh dan bertanya pada diri sendiri, Akankah sampai usiaku untuk bertemu lagi denganmu wahai Sang seribu bulan...
Sementara riuh arus mudik menawarkan sejuta cerita kerinduan pada kampung halaman...
Seperti menertawakanku sembari berkata,
"Lebaran tak sebercanda itu kawan".
#Minal Aidin Wal Fa Izin
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar