Kupungut
lagi serpihan kedamaian yang berhambur akibat badai tegamu
Mencari
kebahagiaan.. mengais tegar...
Sebagai
dahan untuk menopang kasih
Mungkinkah
suratan hidupku akan selalu sendiri...
Ada
yg melesat setiap kali pagi menghilang,
bukan
butir embun yg menggumpal di lengkung dedaunan...
Melainkan
wajahmu yg selalu hadir di mimpiku
Terimakasih
wahai "engkau yang tlah berlalu"...
Engkaulah
guru yang mengajarkanku indahnya terluka...
Yang
mengubah kepompong menjadi kupu-kupu...
andai
bahasa hati yg tak terucap di mulut ini terdengar olehmu....
Artikel Terkait
PUISI
- Senja Inipun Aku Masih Tanpamu
- Kau yang Kini Menjadi Masa Laluku
- Kau di mana
- Baris Gerimis Dan Secangkir Kopi
- Bersama Kelabu
- Pesan Untuk Senja
- Wajah Sisa Sisa
- "...Aku Ada... Ada Aku..."
- Gerhana
- saat harus berhenti
- Bila aku bisa
- Titip Rindu Buat Bintang
- Cinta... Jangan Kau Sembunyi
- Cemburu
- Angkuh
- aku Yang Kau Tinggalkan
- Sajak Senja dan Secangkir Kopi
- Aku Ingin Pulang
- Menunggumu
- Ikhlas
- Meski Sepahit Empedu
- Dalam Diam
- Sungguh aku Takkan Mampu
- Saujana
0 komentar:
Posting Komentar