wahai
bulan sembunyi dan bintang malu-malu dibalik awan....
wahai
angin menampar wajah-wajah sayu....
tolong
sampaikan pada cerita kemarin......
bahwa
koma dan titik belum selesai kububuhkan...
karena
aku tak ingin mengakhirinya...
wahai
Bidadari dalam ceritaku...
mengapa
kau paksa aku bernyanyi dengan isakan?
mengapa
kau penggal tarian jiwa yang belum aku beri judul?
wahai
cerita tentang bidadariku...
teruslah
merajut sajak-sajak indah.
kali
ini untukku saja...
wahai
tidurku dan terjagaku...
teruslah
merangkai mimpiku...
dan
jangan pernah berhenti...
Artikel Terkait
PUISI
- Senja Inipun Aku Masih Tanpamu
- Kau yang Kini Menjadi Masa Laluku
- Kau di mana
- Baris Gerimis Dan Secangkir Kopi
- Bersama Kelabu
- Pesan Untuk Senja
- Wajah Sisa Sisa
- "...Aku Ada... Ada Aku..."
- Gerhana
- Bila aku bisa
- Titip Rindu Buat Bintang
- Cinta... Jangan Kau Sembunyi
- Cemburu
- Angkuh
- aku Yang Kau Tinggalkan
- Saat Pagi Menghilang
- Sajak Senja dan Secangkir Kopi
- Aku Ingin Pulang
- Menunggumu
- Ikhlas
- Meski Sepahit Empedu
- Dalam Diam
- Sungguh aku Takkan Mampu
- Saujana
0 komentar:
Posting Komentar