Kemarin, di facebook, saya diberi link tentang sudah akan dimulainya penjualan pil dengan nama Pil Limitless seperti dalam film tersebut. Bahkan sebentar lagi akan dijual di Indonesia !
Dengan meminum Pil Limitless ini, orang selain cerdas, mampu bekerja dengan riang dan memecahkan berbagai masalah. Sia tak lagi mengalami penderitaan stress atau tekanan pekerjaan. " Yang ada malah pikiran jauh lebih tenang, fokus, mudah mengendalikan emosi, otak cepat sekali menyimpan memori baru dan mudah memecahkan berbagai masalah. Di kantor, saya dijuluki Superman," ujar Alan Faster. Alan adalah editor Health And Science yang telah bersedia menjadi kelinci percobaan selama sebulan penuh terhadap suplemen otak ini yang konon tanpa efek negatif apapun.
Semalaman saya sulit tidur memikirkan masalah ini. Antara senang dan khawatir. Jika benar akan dijual di sini, positifnya tentu akan banyak orang Indonesia yang akan menjadi cerdas. Anak-anak akan cepet menyelesaikan sekolah lalu bekerja, membuat perusahaan dan usahanya dapat menyerap banyak tenaga kerja. Gal ada lagi yang membuli dengan sebutan bodoh, tolol atau idiot. Bagi yang sudah kapok jadi karyawan, tentu akan berlomba membuat bisnis sendiri. Lapangan kerja terbuka lebar, peluang ada di mana-mana. Asyiek
Yang mengkhawatirkan saya malah lebih besar. Otak orang Indonesia yang hanya dipergunakan sepersekian persen saja sudah mampu menciptakan berbagai gagasan kejahatan baik secara fisik ( pembunuhan) atau perilaku ( korupsi). Bagaimana kalau otak mereka yang sudah "kreatif" ditambah dengan pil viagra otak ini. Perilaku buruk seperti ini pasti akan semakin menjadi-jadi.
Dengan suplemen otak itu nantinya, jangan-jangan para anggota DPR selalu bolos sidang tapi malah memikirkan secara cerdas cara memperoleh upeti dari anggaran bisa lebih halus dan rapi. Para pengusaha nakal akan semakin lihai mempermainkan bisnisnya. Mereka semakin bermain ciamik menyimpan rapi keuntungannya sampai mereka merasa senang seluruh kekayaan mereka aman dibawa sampai liang lahat. Para politisi ? Saya tak mampu memikirkan keburukan tingkat tinggi apa lagi yang akan mereka permainkan dalam mengadu domba rakyat dan negara untuk kepentingan golongannya.
Saya tak berani membayangkan revolusi mental seperti apa yang akan menimpa negeri tercinta ini. Saat ini saja dengan orang pintar menciptakan Grab Bike, Gojek, Lazada, rakyat san pemerintah sudah bisa dibuat tak kewalahan. Apalagi kalau nanti ramai-ramai menelan pil cerdas ini.
Kalau orang kaya yang mengkonsumsi Pil Cerdas lalu bertambah pintar dan semakin kaya, bagaimana dengan orang kampung, orang desa, orang pedalaman yang tak mampu membeli pil viagra otak sebesar Rp 4 juta per botol itu ? Ini yang disebut ketidakadilan. Apakah Pemerintah akan memberi subsidi pembelian pil cerdas ini kepada yang tak mampu ? Saya tak berharap sejauh itu. Namun satu hal yang perlu diwaspadai adalah, harus ada satu gerakan akhlak dan budi pekerti tinggi untuk memberi keseimbangan semua ini.
Mungkin, saya tak perlu pil semacam ini. Saya malah bermimpi ada orang yang mau menciptakan Pil Kebaikan. Dan saya akan membelinya sebanyak kemampuan saya sekalian untuk berbagi dengan anda. Itupun jika anda mau.......
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar