Berpadu rayu dengan secarik jingga yang perlahan sirna terkikis malam...
Ungu langitku, biru kisahku...,
Lebam terpapar di sekujur kusam jiwa ini...
Lantas kelabu bertabur abu sisa angkara berbalut nafsu...
Kelam malam...
Kelam perjalanan...
Tertatih menikmati kesendirian...
Berkelana memapah penyesalan...
Ungu langitku... kelabu kisahku...
Dan kini aku meratap haru...
atas kepergianmu dari sisiku.
Padamu wahai malam menjelang...
Kutitipkan untaian ratapan ini...
Rancak pekak gemeretak ...
Seperti ranting kering Terinjak langkah kakimu...
Saat kau berpaling bersama rinai tangismu...
Lantas menjauh...
Melenggang meninggalkanku...
Dan aku...
Bersama sempurnanya luluh lantakku...
Artikel Terkait
PUISI
- Senja Inipun Aku Masih Tanpamu
- Kau yang Kini Menjadi Masa Laluku
- Kau di mana
- Baris Gerimis Dan Secangkir Kopi
- Pesan Untuk Senja
- Wajah Sisa Sisa
- "...Aku Ada... Ada Aku..."
- Gerhana
- saat harus berhenti
- Bila aku bisa
- Titip Rindu Buat Bintang
- Cinta... Jangan Kau Sembunyi
- Cemburu
- Angkuh
- aku Yang Kau Tinggalkan
- Saat Pagi Menghilang
- Sajak Senja dan Secangkir Kopi
- Aku Ingin Pulang
- Menunggumu
- Ikhlas
- Meski Sepahit Empedu
- Dalam Diam
- Sungguh aku Takkan Mampu
- Saujana
0 komentar:
Posting Komentar