Saat
kucabik cabik wajahmu di sudut benakku...
Tak
pula kau bergeming... saat angin timur selatan menghempas...
Keangkuhan
senyummu mengejek kerinduanku...
.
.
Tetap
saja kau melenggang...
berlalu
meninggalkan keringnya ladang cintaku...
Tetap
saja kau menari...
Seolah
sengaja merayakan kegalauanku...
.
.
Oh
bunga indahku...
mengapa
kau merekah di belakang punggungku...
mengapa
semerbak harummu memenuhi seluruh malam...
sementara
malamku tetap saja kau biarkan hampa...
.
.
Wahai
keangkuhanmu...
luluhlah
sejenak dan raih aku....
bawa
aku dalam binarnya malam berbintang..
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar