Kupungut
lagi serpihan kedamaian yang berhambur akibat badai tegamu
Mencari
kebahagiaan.. mengais tegar...
Sebagai
dahan untuk menopang kasih
Mungkinkah
suratan hidupku akan selalu sendiri...
Ada
yg melesat setiap kali pagi menghilang,
bukan
butir embun yg menggumpal di lengkung dedaunan...
Melainkan
wajahmu yg selalu hadir di mimpiku
Terimakasih
wahai "engkau yang tlah berlalu"...
Engkaulah
guru yang mengajarkanku indahnya terluka...
Yang
mengubah kepompong menjadi kupu-kupu...
andai
bahasa hati yg tak terucap di mulut ini terdengar olehmu....
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar